Resah yang biru mencabik kejam
Manakala kesendirian intim kembali
Bayang-bayang asa berbaur gulana
Dan sempurnalah derita renta
Satu-satu
nostalgia biaskan kata manis
Seolah
mendendangkan kerinduan
Sementara langit
hitam kian pekat
Telaga harapan
tak lagi punya sinar
Segalanya redup
Seperti nyala
lilin termakan yang laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar